
Cara bermain Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun).
Secara konvensional menurut penuturan Salah satu sesepuh sunda nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan.
Fungsi Karinding yaitu sebagai alat untuk bertafakur kepada sang Maha Pencipta, alat buat mengusir hama di sawah, ada juga yang bilang bisa buat memenggil makluk halus katanya itu juga,bahkan ada yang lebih menarik lagi katanya suara karinding ini bisa untuk memikat lawan jenis, tapi itu juga katanya.
Suara yang dihasilkan dari karinding berasal dari getaran jarum karinding yang biasanya bersuara rendah. Suaranya itu dihasilkan dari gesekan pegangan karinding dan ujung jari yang ditepuk-tepakkan. Suara yang keluar biasanya terdengar seperti suara tonggeret, wereng, belalang, jangkrik, burung,djimbe dan lain-lain. Sekarang karinding biasa digabungkan dengan alat musik lainnya seperti suling sunda,trerompet sunda,kecapi,dan alat musik yang lainnya. Hasil dari gabungan itu pun sangat merdu dan enak untuk didengarkan ,kalau orang sunda bilang "Ngeunah jang niis, jeung tafakur ka Gusti nu Maha Suci" , yang artinya "enak untuk menyendiri di kedamaian hari, dan bertafakur berserah diri kepada Allah yang Maha Suci" .
Jiga sudah mahir memeinkan alat musik karinding ini pasti menemukan berbagai suara, ada suara robotik, hewan, dan lain sebagainya.. Belajar alat musik karinding juga dengan tidak sengaja kita membudayakan budaya sunda . Budaya asli dari Indonesia ..
Comments
Post a Comment